Kwitansi atau Bon Utang Sekwan Nisel, Alami Sarumaha |
Nias Selatan | jarakpantau
Makan gratis
pulang bayar itulah pameo rumah makan, demikia juga yang terjadi di Kabupaten
Nias Selatan, Penguasaha rumah makan melakukan berbagai lobi kepada pimpinan
setiap instansi agar dapat jatah memasukan dagangannya seperti snak dan makanan
pada setiap kegiatan instansinya, yang terima dulu masalah pembayaran kemudian.
Tak ada angin
tak ada hujan diruang tunggu samping aula sidang DPRD Nisel, tiba-tiba seorang
ibu yang bernama Ina Misel marah-marah sambil mengeluarkan kata-kata kasar
berkali-kali,“sudah makan tidak bayar, Sekwan apa ini,” ujar Ina Misel, Jumat
(5/12) yang didengar seluruh wartawan,
kebetulan saat itu sedang ada rapat tertutup Pemda yang dihadiri Sekda,
Pimpinan SKPD, Kaban dengan Ketua dan anggota banggar DPRD Nisel.
Saat itu, wartawan
mencoba menenangkan ibu yang lagi emosi dan memberitahu bahwa Sekwan Alami
Sarumaha sedang rapat harap bersabar, “Saya
tidak tahu rapat keluarkan Alami Sarumaha, bayar utang snak dan makanan yang
telah di isi perutnya sebesar Rp 18.3 juta sudah tiga bulan, saya udah bersabar
disuruh sabar terus pokoknya, saya tidak pulang kalau tidak di bayar uang ini,
saya butuh untuk modal,” tegas Ina Misel.
Saat bersamaan
serang bapak marga Zebua datang untuk
menjumpai Alami Sarumaha yang ingin menagih uangnya yang telah dipinjam sebesar Rp. 49 juta. Kata
Zebua dia memberikan uang itu karena alasan yang masuk akal, Alami Sarumaha
memohon kepada Zebua agar dibantu karena ibu saya (Alami Sarumaha) sedang
kritis dan harus dioperasi, karena merasa iba Zebua memberikan uang itu, hanya
saja dibuat perjanjian dan waktu pembayaran.
Ternyata setelah
empat bulan Alami Sarumaha tak pernah muncul dan menjumpai Zebua, sebulan lalu Zebua
bertemu dengan Alami di kantor Sekwan, alami mulai melakukan jurus buang badan dengan enteng menjawab sebenarnya
bukan ibu saya yang kritis ssat itu, tapi saya hanya membantu teman sabar saya
akan bilang sama teman itu untuk bayar uang ini.
Ketika hal ini
dikonfirmasi wartawan kepada Sekwan, Alami Sarumha dikantonya,Senin (8/12) mengatakan bahwa masalah utang snak
dan makanan yang telah dibon itu biasa, masalah pembayaran tetap lakukan hanya
saja ibu itu yang tidak sabar, Harus melalui proses pencairan tak mungkin uang
pribadi saya yang bayar, tentang uang sama Zebua uda ku bayar secara
cicilan.
Beberapa anggota
DPRD Nisel yang tidak ikut rapat terkejut atas sifat Sekwan Alami Sarumaha yang
suka membohongi warga dan tidak jujur, mereka malu masak uang snak dan makanan
tidak di bayar.Menurut mereka hal ini wajib dipertanggungjawabkan dan akan di
pertanyakan ada apa ini sebenarnya sampai warga marah di kantor DPRD Nisel
hanya karena utang makanan, nah di kemanakan uang rakyat itu selama ini?. (Budi
Laia)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !