Kamar MCK Umum yang di
Sulap jadi Kandang Babi.
|
Kades Orahili Susua, Aprilianus Laia |
SUSUA | jarakpantau
Belum lagi tuntas kasus
pemalsuan tandatangan yang diduga dilakukan oknum Kepala Desa (Kades) Hiliadolo
Soi, kini muncul lagi lagi dipermukaan perbuatan Kades di wilayah
Kecamatan Susua. Para tokoh Adat, Agama dan pemerintahan Desa Orahili Susua
melaporkan serangkaian perbuatan yang diduga dilakukan oleh Kadesnya kepada
Camat Susua.
Dalam laporan tertulis
yang diterima wartawan koran ini mengungkapkan bahwa oknum Kades, Aprilianus
Laia telah ‘menyulap’ bangunan kamar Mandi Cuci dan Kakus (MCK) umum yang
dibangun di dusun II lingkungan Hililaza dan belum selesai hingga saat
ini namun telah dijadikan kandang babi miliknya.
Selain itu, Kades juga
telah melakukan dugaan pemalsuan tanda tangan masyarakat dan juga memanipulasi
nama masyarakat yang bukan warga desanya serta nama warga yang telah meninggal
dunia dimasukan ke dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM 1) dan DPM
2 Beras Raskin dan pengambilan dana Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat atau BLSM sejak diangkat jadi Kades Orahili Susua sampai
sekarang.
Kades Orahili Susua juga
dituding telah melakukan pencurian harta pemerintah mengambil batu jalan
Onderlakh yang berasal dari Dana bantuan P3 IDT dan digunakan untuk bahan
tambahan pembangunan rumah pribadinya.
Dalam laporan masyarakat
tersebut ditambahkan bahwa Kades Aprilianus Laia juga memiliki dua versi tanda
tangan dan merangkap dua jabatan yakni sebagai Kades dan honorer PPL bidang
Pertanian Kecamatan Susua hingga saat ini.
Surat tokoh masyarakat
Desa Orahili Susua tersebut ditembuskan kepada kepada Camat Susua, Bupati Nias
Selatan, Kapolres Nias Selatan, Kejari Teluk Dalam, Ketua DPRD Nias Selatan, Kepala
BPM Kabupaten Nias Selatan, Kapolsek Gomo dan juga kepada insan Pers sembari
mengharapkan agar pengaduan mereka tersebut segera mungkin diproses sesuai
dengan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
tercinta.
Ketika hal ini
dikonfirmasikan wartawan koran ini kepada Camat Susua, Bertiaro Laia melalui
telepon selulernya, Rabu (12/11) membenarkan telah menerima laporan masyarakat
tersebut dan akan melakukan survei ke lapangan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !