Tidak Diberi Uang Nempel Ban Bocor, Anak Bunuh Ibu Kandung Dengan Batu Gilingan

 MEDAN | MJP

Perbuatan Muhammad Yusuf ,21, sungguh keji, hanya karena tak diberi uang, dirinya tega membunuh ibu kandungnya Sumiati,60, saat tengah tidur di rumah Jalan Menteng Raya Gang Wansofian Barus Kelurahan Menteng Kecamatan Medan Denai, Minggu (21/7) malam kemarin.

 Korban tewas mengenaskan dengan luka pendarahan oleh benda tumpul di bagian kepala, sedangkan pelaku yang tak lain anak bungsu korban, Senin (22/7) pagi, diringkus petugas Polsek Medan Area saat menjenguk ibunya di kamar mayat RS Pirngadi Medan.

Pembunuhan ini bermula, Minggu ( 21/7)  siang , tersangka meminta uang sebesar Rp 20 ribu kepada ibunya untuk menambal ban sepeda motor miliknya jenis honda beat warna hitam BK 5965 ACQ. Namun permintaan pelaku tidak dipenuhi korban, dengan alasan tidak sedang punya uang.

"Karena minta uang Rp 20 ribu tak dikasih lalu tersangka kesal dan merencanakan pembunuhan terhadap ibu
kandungnya," Ujar Kapolresta Medan  Kombes Pol Nico Afinta didampingi Kapolsek Medan Area Kompol Rama S Putra.

Lanjut Nico mengatakan, tersangka lalu menjalankan rencana pembunuhan terhadap ibunya sendiri Minggu malam

sekira  pukul 20.00 WIB, sebelum sholat Isya, Yusuf memperhatikan korban sedang tidur di kamarnya lalu mengambil batu gilingan (Codek) cabai dan diletakkan didekat dinding dalam pintu kamar korban.

Setelah menunggu tiga jam, tersangka sekira  pukul 23.00 WIB, barulah menjalankan eksekusi pembunuhan ibu kandungnya sendiri. "Tersangka  menghabisi korban dengan cara membekap mulut korban dengan bantal lalu memukul kepala korban dengan menggunakan batu gilingan," terang Nico.

Puas membunuh korban, tersangka yang merupakan anak bungsu dari lima bersaudara ini kemudian meninggalkan lokasi kejadian lalu pergi mengendarai sepeda motornya ke rumah kakaknya di Jalan Panglima Denai Gang Patriot Medan.

Aksi penganiayaan ini baru diketahui, setelah abang tersangka bernama Jeck, Senin dinihari sekitar pukul 02.00 WIB, pulang ke rumah korban. Melihat kondisi korban luka parah, Jeck kemudian membawanya ke RS Harapan Mama, namun karena lukanya parah korban dirujuk ke RS Pirngadi Medan. "Sekira  pukul 06.00 WIB korban tewas di RS Pirngadi, sedangkan keluarga korban melaporkan kasus ini ke Mapolsek Medan Area," kata Nico.

Petugas yang turun kelokasi untuk melakukan penyelidikan, akhirnya bisa menyimpulkan bahwa pelaku pembunuhan ini adalah Yusuf yang merupakan anak bungsu korban. Petugas akhirnya tanpa kesulitan bisa meringkus tersangka saat sedang berada dirumah sakit Pirngadi Medan. "Titik terang kasus pembunuhan ini saat petugas menemukan bercak darah di sepeda motor tersangka yang dititip di rumah kakaknya," kata Nico.

Ditambahkan Kapolresta bersama tersangka polisi juga mengamankan barang bukti, bantal, seprei yang berlumuran darah korban, sepeda motor milik tersangka dan uang Rp 6 Ribu yang diambil tersangka dari dalam tas korban serta batu gilingan yang dipakai untuk memukul kepala korban. "Selain itu kita juga ada amankan barang bukti, seperti bantal, seprei, sepeda motor, batu gilingan dan uang Rp 6 ribu," tegasnya.

Sementara itu, tersangka Muhammad Yusuf mengaku khilaf dan ada suara gaib terkait aksi kejinya menghabisi ibu kandungnya sendiri. "Khilaf saya, ada suara yang nyuruh saya" ujarnya singkat sambil menunduk. Selain itu pria yang seharinya bekerja sebagai tukang bangunan ini mengungkapkan dirinya hanya meminta uang untuk menambal bannya untuk berakhir pekan.

 "Saya nyesal, kalau boleh saya lihat pemakaman mamak nanti," katanya pelan. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal pasal 340 junto 338 junto 351 tentang pembunuhan perencanaan. (red)